DENPASAR, KOMPAS.com – Presiden RI Joko Widodo antusias mewujudkan tol laut di nusantara. Antusiasme sang presiden menjadi harapan baik bagi pelabuhan-pelabuhan di Bali, khususnya Pelabuhan Benoa.
Pelabuhan Benoa berlokasi di Denpasar Selatan, tepatnya di Teluk Benoa. Pelabuhan Benoa yang dibangun pada 1924 ini terbagi menjadi tiga zona yaitu Timur, Selatan dan Barat.
Sisi Timur untuk terminal penumpang baik domestik dan internasional, terminal petikemas, dan Makin. Sisi Selatan digunakan terminal LNG. Sementara untuk sisi Barat digunakan untuk dermaga perikanan dan industri perikanan.
“Di Pelabuhan Benoa ada berbagai kegiatan yang dilakukan, dari terminal penumpang, Pelabuhan perikanan, dermaga marina untuk kapal yacht ukuran sedang maupun kecil dengan kegiatan tetap, dan kapal yacht datang dari luar negeri, dan kegiatan lainnya,” kata I Nengah Nariasa, Manager SDM, Umum dan Kesisteman, Pelindo III Benoa, Denpasar, Bali, Senin (5/9/2016).
Menurut Nariasa, saat ini terdapat sekitar 800 kapal ikan yang beroperasi di dermaga sisi barat yang merupakan pelabuhan perikanan ekspor ke berbagai negara, terutama ke Jepang, Amerika Serikat dan wilayah Eropa.
Kegiatan perikanan di Pelabuhan Benoa ini sangat disyukuri oleh para nelayan yang mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya.
“Cukuplah buat saya sebagai nelayan, saya bisa menghidupi keluarga. Yah, harapan saya diperbaiki dermaganya, biar banyak menampung kapal dan perbaikan lainnya lah,” kata Amin, salah satu nelayan.
Nariasa juga menyampaikan bahwa saat ini fasilitas penunjang bongkar muat dengan forklift dengan kapasitas tiga ton, reach stacket dengan kapasitas 45 ton, head truck ditambah chassissebanyak 12 unit yang diberdayakan.
Sementara lapangan petikemas seluas 14.000 meter persegi dengan kapasitas 1.000 petikemas ukuran 20 kaki (TEUs).
Untuk meningkatkan pelayanan, Pelabuhan Benoa akan melakukan pengembangan yang dilakukan oleh Pelindo III.
Yang menjadi kendala pengembangan Pelabuhan Benoa adalah belum ditetapkan Rencana Induk Pelabuhan Benoa, serta belum sahnya AMDAL di kawasan Pelabuhan Benoa, jaminan alur dan kolam.
Kendala lain, yakni terbatasnya panjang dermaga, area terbatas yang terbatas di Terminal Internasional, dan beberapa lahan yang belum dilakukan pembakaran dan belum tuntasnya pelaksanaan persertifikatan tanah HPL.